EVI EKAWATI

Guru SDN 2 Harjowinangun Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan...

Selengkapnya
Navigasi Web
ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN DARING PADA KURIKULUM 2013 DITENGAH PANDEMIC COVID-19

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN DARING PADA KURIKULUM 2013 DITENGAH PANDEMIC COVID-19

Oleh : Evi Ekawati

SDN 2 Harjowinangun Kec. Godong Kab. Grobogan

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan proses seseorang untuk dapat mengetahui, memahami dan dapat melakukan dari hal yang tadinya belum diketahui, dipahami dan tidaak dapat dilakukan. Proses belajar yang kurang maksimal dapat menyebabkan hasil belajar yang kurang maksimal. Nana Sudjana dalam (Widyaningrum dan Murwanintyas, 2012). Kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan efektif melalui suatu pembelajaran. Untuk mewujudkan kegiatan belajar yang efektif tersebut suatu pembelajaran perlu diisusun serta dirancang sesuai acuan dengan kurikulum yang telah berlaku. Pada saat ini kurikulum yang berkembang di Indonesia yaitu kurikulum terbaru dengan menggunakan kurikulum 2013.

Dalam hal ini kurikulum 2013 yaitu kurikulum yang terintegrasi, maksudnya adalah suatu model kurikulum yang dapat mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu atau mata pelajaran/bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik. Kurikulum 2013 dapat diartikan juga sebagai kurikulum berbasis karakter dan kompetensi, karena dalam hal ini pembelajaran didasarkan pada pendelatan tentang fenomena-fenomena alam, sosial, seni dan budaya. Melalui pendekatan tersebut siswa dapat memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang jauh lebih baik.

Dewasa ini, proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran disekolah tengah mengalami perubahan dan sedikit mengalami kendala sebab kemunculan dari adanya pandemic covid-19.

Di dunia saat ini sedang marak karena merebahnya wabah coronavirus. Coronavirus itu sendiri adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis corona virus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat. Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Di Indonesia sendiri kemunculan dari pandemic covid-19 teridentifikasi pada bulan Maret 2020 dan telah menyebar keseluruh penjuru Nusantara dan berbagai wilayah di Indonesia dengan tingkat penyebaran yang sangat cepat. Dengan adanya pandemic covid-19 di Indonesia saat ini berdampak bagi seluruh masyarakat. (Dalam jurnal edukatif:jurnal ilmu pendikan, oleh wahyu) menyatakan bahwa keberadaan dari pandemic covid-19 memberikan dampak diberbagai bidang seperti sosial, ekonomi, pariwisata dan pendidikan. berdasarkan hal tersebut pemerintah beserta jajaranya telah menerbitkan Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan pada 18 Maret 2020 segala kegiatan didalam dan diluar ruangan di semua sektor sementara waktu ditunda demi mengurangi penyebaran covid-19 terutama pada bidang pendidikan.

Berdasarkan hal tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dibawahan naungan pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran covid-19, dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Belajar di rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemic Covid-19.

Ditengah wabah Pandemic Covid-19 yang melanda dunia khususnya Indonesia saat ini, sistem pendidikan dihadapkan dengan situasi yang menuntut para pengajar untuk dapat menguasai media pembelajaran jarak jauh. Sistem pendidikan jarak jauh menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran secara langsung dengan adanya aturan social distancing mengingat permasalahan waktu, lokasi, jarak dan biaya yang menjadi kendala besar saat ini. Pembelajaran jarak jauh dapat menggunakan model pembelajaran daring.

Sebelumnya, pembelajaran daring menurut Albert Efendi Pohan (2020: 01), yaitu pembelajaran yang berlangsung didalam jaringan dimana pengajar dan yang diajar tidak bertatap muka secara langsung. Pembelajaran daring menurut Isman dalam Albert (2020: 02) pembelajaran daring adalah pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran.

Pemilihan model pembelajaran daring ditengah merebahnya pandemic covid 19, dinilai sangat efektiv karena dianggap sebagai salah satu solusi yang bisa ditawarkan pada bidang pendidikan agar para siswa siswi tetap bisa mendapatkan ilmu dan tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran ditengah wabah virus yang merebah tanpa membahayakan kesehatan mereka karena penularan covid-19. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin memaparkan efektivitas model pembelajaran daring pada kurikulum 2013 ditengah pandemic covid 19.

2. Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari penulisan artikel ini adalah berdasarkan pembahasan tentang latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuannya yaitu untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran daring pada kurikulum 2013 ditengah pandemic covid-19.

3. Kajian Pustaka

a. Model Pembelajaran Daring

1) Pengertian Pembelajaran Daring

Pembelajaran dapat diartikan sebagai aktivitas menyampaikan informasi dari pengajar kepada pelajar. Menurut Azhar dalam Robert (2020: 01) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Seorang pendidik harus memenuhi kualifikasi sesuai tingkatan peserta didik yang diajari, mata pelajaran yang diampu, dan ketentuan interaksional lainnya.

Sedangkan pengertian dari pembelajaran daring yaitu pembelajarn daring dikenal dengan istilah pembelajaran online (online learning). Istilah yang sangat umum dikenal diketahui adalah pembelajaran jarak jauh (learning distance). Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berlangsung didalam jaringan dimana pengajar dan pelajar tidak bertatap muka secara langsung, menurut Meidawati dalam Robert (2020: 01) pembelajaran daring dapat dipahami sebagai pendidikan formal yang diselenggrakan oleh sekolah yang peserta didik dan instrukturnya (guru) berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diprlukan didalamnya. Pembelajaran dari dpat dilakukan dari mana dan kapan saja tergantung pada ketersediaan alat pendukung yang digunakan.

Kemunculan dari pembelajaran daring sudah ada sejak dimulai berbagai jargon berwalan e seperti e-book, e-learning, e-laboraty, e-education, e-library, e-pyment dan lain sebagainya.

2) Manfaat Pembelajaran Daring

Penggunaan dari pembelajaran daring memberikan beberapa manfaat, seperti efisiensi waktu belajar, lebih mudah mengakses sumber belajar dan materi pembelajaran. Manfaat pembelajaran daring yang lainnya diungkapkan oleh Meidawati dalam Robert (2020:07) manfaat pembelajaran daring yaitu dapat membangun komunikasi dan diskusi yang sangat efisien antara guru dan murid, siswa saling berinteraksi dan berdikusi antar siswa yang satu dengan siswa yang laiinya tanpa melalui guru, dapat memudahkan inetraksi siswa, guru, dengan orang tua, sarana yang tepat untuk ujian maupun kuis, guru dapat dengan mudah memberikan materi kepada siswa berupa gambar dan video selain itu murid juga dapat mengunduh bahan ajar, dapat memudahkan guru membuat soal dimana saja dan kapan saja tanpa batas waktu.

Melalui pembelajaran daring yaitu siswa dapat termotivasi dan terdorong untuk melakukan hal-hal baru yang mereka peroleh selama proses belajar, baik teknik interaksi dalam pembelajaran maupun penggunaan media-media pembelajaran yang beranekaragam, siswa secara otomatis tidak hanya mempelajari materi ajar yang diberikan guru, melainkan mempelajari cara belajar sendiri.

3) Prinsip Pembalajaran Daring

Prinsip dari pada pembelajaran daring adalah terselenggaranya pembelajaran yang bermakna yaitu proses pembelajaran yang berorientasi pada inetraksi dan kegiatan pembelajaran.

Menurut Munawar dalam Albert (2020: 09) perancangan sistem pembelajaran daring harus mengacu pada 3 prinsip yang harus dipenuhi yaitu:

a) Sistem pembelajaran harus sederhana sehingga mudah untuk dipelajari

b) Sistem pembalajarn harus di buat personal sehingga pemakaian sistem tidak saling tergantung

c) Sistem harus cepat dalam proses pencarian materi atau menjawab soal dari hasil perancangan sistem yang dikembangkan.

4) Model Pembelajaran Daring

Dalam pembelajaran daring guru tidak dibatasi oleh aturan dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran online yang akan digunakan. Namun, guru harus mengacu pada prinsip pembelajaran daring seperti yang telah dijelaskan diatas. Artinya media yang digunakan oleh guru dapat digunakan oleh siswa sehingga komunikasi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan baik.

Beberapa platform atau media online yang dapat digunaklan dalam pembelajaran online seperti E-Learning, Edmodo, Google meet, V-Class, Google Class, Webinar, Zoom, Skype, Webex, Facebook live, You tube live, what’s up, dan sebagainya

b. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yag terintegrasi, maksudnya adalah suatu model kurikulum yang dapat mengintegrasikan skill, themes, concepts, and topics baik dalam bentuk within single disciplines, across several disciplines and whithin and across learnes.(Loeloek Endah, 2013: 28)

Dengan kata lain bahwa kurikulum terpadu sebagai sebuah konsep dapat dikatakan sebagai sebuah sistem dan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu atau mata pelajaran/bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik.

Inti dari kurikulum 2013 ada pada upaya penyederhanaan dan sifatnya yang tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa epan.

Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan: a) observasi, b) bertanya/wawancara, c) bernalar, d) mengkomunikasikan

c. Pandemic covid-19

Covid-19 atau disebut sebagai Coronavirus memiliki pengertian. Menurut Safrizal, dkk (2020: 3) mengemukakan Covid-19 atau coronavirus merupakan keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang dapat menyebabkan pneumonia ringan dan bahkan berat, serta penularan yang dapat terjadi antar manusia.

Sedangkan menurut Putri Suni (2020: 14) Covid-19 merupakan Virus yang menyerang sistem pernapasan dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas, letih, dan lesu. Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia, termasuk manusia. Pada manusia coronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti; SARS, MERS, dan Covid-19 sifatnya lebih mematikan.

Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa pandemic Covid-19 adalah suatu wabah virus yang dapat menginfeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit mulai dari penyakit umum ringan seperti flu, hingga menjadi penyakit-penyakit yang berakibat fatal atau mematikan yang dapat terjadi melalui proses penularan dari yang satu ke yang lainnya.

B. Hasil dan Pembahasan

Kebijakan social distancing maupun physical distancing guna meminimalisir penyebaran covid-19 mendorong semua elemen pendidikan untuk mengaktifkan kelas meskipun sekolah tutup. Penutupan sekolah menjadi langkah mitigasi paling efektif untuk meminimalisir penyebaran wabah pada anak-anak. Solusi yang diberikan yakni dengan memberlakukan pembelajaran dirumah dengan memanfaatkan berbagai fasilitas penunjang yang mendukung.

Dalam hal ini masing-masing pihak sekolah yang terdiri dari beberapa elemen seperti pendidik maupun pengurus sekolah berdasarkan himbauan dan peraturan pemerintah dituntut untuk mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar melalui komunikasi jarak jauh atau disebut dengan pembelajaran daring.

Pelaksanaan pembelajaran daring dalam kaitannya menyesuaikan dengan adanya kurikulum yang berlaku sebab kurikulum 2013 pada dasarnya adalah kurikulum yang terintegrasi dari beberapa disiplin ilmu, dan bagi sekolah dasar dalam penyampaian materi di kurikulum 2013 tentu harus dilakukan dengan mengacu beberapa hal mengingat bahwa siswa sekolah dasar belum dapat menganalisis pada hal-hal yang abstrak, mereka memerlukan sesuatu yag bersifat kongkrit atau nyata maka pihak sekolah dan guru sangat berusaha dengan kerasa dalam menyiapkan media pembelajaran yang tepat dimasa pandemic covid-19 tersebut.

Dalam situasi dan kondisi saat ini pembelajaran daring dapat memberikan beberapa manfaat sebagai pengganti pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka. Selama masa pandemic covid -19 pembelajaran dirumah atau pembelajaran daring menjadi solusi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran daring dapat didefinisikan sebagai pengalaman transfer pengetahuan menggunakan video, audio, gambar, komunikasi teks, perangkat lunak dan dengan dukungan jaringan internet ( dalam jurnal, Luh devi Harliandry, 2020: 67). Model pembelajaran Ini merupakan modifikasi transfer pengetahuan melalui forum website dan tren teknologi digital sebagai ciri khas dari revolusi industry 4.0 untuk menunjang pembelajaran selama masa pandemic covid -19.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan menggunakan model pembelajaran daring terdapat beberapa variasi platform dan sumber daya yang tersedia membantu menunjang proses pembelajaran selama pandemic covid-19. Variasi media atau platform yang digunakan pendidik saat melakukan interaksi dan komunikasi tentang pelajaran dapat menggunakan E-Learning, Edmodo, Google meet, V-Class, Google Classroom, Webinar, Zoom, Skype, Webex, Facebook live, You tube live, what’s up, dan sebagainya.

Aktifitas pembelajaran yang dapat dilakukan mulai dari diskusi, presentasi hingga pemberian tugas. Ini selaras dengan penelitian Firman dan Rahayu dalam jurnal, Luh devi Harliandry, (2020: 67) bahwa model pembelajaran daring melatih kemandirian belajar. Ini akan membutuhkan keterlibatan peserta didik yang lebih besar untuk meningkatkan perilaku belajar observasional. Perilaku tersebut dapat dilakukan dengan membaca, memaknai postingan diskusi dan mendiskusikan video atau konten pembelajaran. Dengan pembelajaran daring akan membiasakan peserta didik untuk mengumpulkan dan mengelola informasi terkait tugas yang diberikan tanpa batasan ruang dan waktu. Hal ini dikarenakan pembelajaran daring memungkinkan akses informasi dan pengetahuan dirumah dan dimanapun yang disesuaikan dengan kenyamanan peserta didik.

Kurikulum yang berlaku saat ini disesuaikan dengan keadaan dan kondisi yang terjadi meskipun pada kenyataanya efektivitas dalam pelaksanaan model pembelajaran daring tidak menutup kemungkinan terdapat kendala dan kesulitan dalam mengaplikasikannya, tetapi hal tersebut tidak menjadi kendala yang terlalu serius dalam pelaksanannya.

Melalui pembelajaran daring menuntut peran pendidik mengevaluasi efektivitas dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar. Ini penting dilakukan untuk tetap memenuhi aspek pembelajaran seperti proses pengetahuan, moral, keterampilan, kecerdasan dan estetika.

Keberadaan pembelajaran daring dalam menunjang proses kegiatan belajar mengajar terdapat beragam manfaat yang diperoleh, tetapi disamping hal tersebut pembelajaran ini memiliki kendala yang dirasakan pendidik maupun peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh. Kendala yang dihadapi yakni kondisi wilayah di Indonesia yang beragam menyebabkan tidak semua wilayah terjangkau oleh layanan internet dan sebaran jaringan internet yang lamban sewaktu-waktu (jurnal Luh devi Harliandry, 2020:68). Selain hal tersebut pada penggunaan internet yang tinggi berpengaruh pada kesehatan peserta didik. Kendala lain yang ditemukan yakni kemampuan orang tua untuk memberikan fasilitas pendidikan secara daring atau online seperti penyedian sarana HP karena kondisi perekonomian setiap orang yang berbeda antara satu dengan yang lain, penggunaan jaringan internet yang membutuhkan biaya ( kuota).

Dari kemunculan beberapa permasalahan tersebut perlu diadakan evaluasi guna memperoleh pembelajaran yang lebih baik. Kuncinya adalah untuk melakukan pembelajaran daring sesaui dengan kondisi setempat . Hal terpenting untuk menciptakan kemandirian dan keterampilan belajar peserta didik di tengah pandemic covid-19.

C. Kesimpulan

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang mengacu pada kurikulum 2013 yang saat ini mengalami sedikit perubahan yang terletak pada proses pelaksanaanya, yang mana biasanya pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan pembelajaran langsung, tetapi karena kemunculan dari wabah pandemic covid-19 pelaksanaan pembelajaran tatap langsung secara terpaksa ditiadakan. Dan untuk mengatasi dan meminimalisir hal tersebut sejumlah elemen pendidikan yang terdiri dari berbagai pihak menyusun dan merancang pembelajaran dengan menggunakan model yang sesuai untuk diterapkan pada masa pandemic covid-19 ini. Salah satu alternatif yang dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran daring atau pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan akses media telekomunikasi internet untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.

DAFTAR RUJUKAN

Efendi Pohan, Albert. 2020. Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah. CV Sarnu Untung, Purwodadi

Endah Poerwati, Loeloek. 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013. PT Prestasi Pustaka Karya, Jakarta

Aji Fatma Dewi, Wahyu. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 1

Nirfayanti, 2019. Pengaruh Media Pembelajaran Google Classroom Dalam Pembelajaran Analisis Real Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Penelitian Matematika Dan Pendidikan Matematika

Kusuma, Jaka Wijaya. 2020 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Dengan Penggunaan Platform Whatsapp Group Dan Webinar Zoom Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemik Covid 19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 5 Nomor 1

Devi Herliandry, Luh. 2020. Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Teknologi Pendidikan

Murtono, Muhammad NS, (2019). PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ETNOLINGUISTIK BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM NUSANTARA UNTUK MAHASISWA PGSD: Refleksi Edukatika. Volum 9 No.2 2019. https://jurnal.umk.ac.id/index.php/RE/article/view/3197. 9-07-2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Montul

10 Jul
Balas

Wow.. keren banget bu. Senang bisa follow ibu

13 Jul
Balas

Mantap PTKnya Bu

10 Jul
Balas

Mantap bu... Salam literasi

10 Jul
Balas

Keren Bu Evi. Salam literasi sukses selalu.

10 Jul
Balas

Keren, semoga sukses. Salam literasi Bu :)

10 Jul
Balas

Mantap. Salam literasi

10 Jul
Balas



search

New Post